Rata-rata perempuan pasti menyukai cokelat. Entah menyukai efek nyaman
yang ditimbulkan, atau karena rasanya yang memang membuat ketagihan.
Jika Anda termasuk penggemar cokelat, lima fakta berikut ini mungkin
akan berguna untuk Anda.
1. Meningkatkan energi saat olahraga
Anda tak perlu mengonsumsi sports drink atau protein shakes yang banyak
disediakan untuk pendongkrak energi saat berolahraga. Sebuah studi yang
diterbitkan di jurnal Applied Physiology, Nutrition, and Metabolism,
membandingkan efek sports drinks dengan susu cokelat pada daya tahan
atlet untuk memulihkan diri usai serangkaian sesi bike sprints, diikuti
dengan latihan sepeda untuk daya tahan pada hari berikutnya. Ternyata,
susu cokelat mampu meredakan nyeri otot setelah sesi sprints sama
efektifnya dengan sports drinks, dan memberikan energi bagi atlet untuk
melakukan sesi daya tahan hari berikutnya.
2. Menstruasi tidak menyebabkan Anda ngidam cokelat
Separuh dari perempuan Amerika sering ngidam cokelat, dan separuh dari
yang ngidam itu mengalaminya sekitar waktu menstruasi. Namun peneliti
dari University of Pennsylvania mendapati, setelah membandingkan masa
pra dan pasca menstruasi, terlihat bahwa hormon-hormon menstrual
bukanlah penyebab Anda ingin makan cokelat banyak-banyak. Peneliti hanya
menemukan bahwa perempuan yang mengalami PMS (premenstrual syndrome)
mengalami kecenderungan ngidam yang lebih tinggi. Hal ini ada kaitannya
dengan psikologi di balik comfort foods.
"Cokelat itu secara sosial dianggap sebagai comfort food, dan orang
mendambakan comfort food ketika merasa tidak nyaman," ujar Annmarie
Kostyk, pakar cokelat dari Professional School of Chocolate Arts, Ecole
Chocolat, di Canada.
3. Bukan untuk penahan kantuk
Pernyataan bahwa cokelat mengandung kafein itu kerap menimbulkan
kesalahpahaman, demikian menurut Kostyk. Sebab, kandungan kafein pada
cokelat itu sangat kecil. Dark chocolate (cokelat murni) sebanyak 28 gr
mengandung sekitar 20 mg kafein, sedangkan 28 gr cokelat susu mengandung
sekitar 5 mg kafein. Jumlah ini sama dengan 226 ml kopi decaf (tanpa
kafein). Bandingkan dengan secangkir kopi yang mengandung sekitar 100 mg
kafein, bahkan secangkir teh yang kandungan kafeinnya 50 mg.
4. Mengandung flavonoids
Flavonoids adalah sejenis fitokemikal, yang terdapat dalam cokelat
secara alami. Menurut Giana Angelo, PhD, peneliti yang berspesialisasi
di bidang penelitian mikronutrien di Linus Pauling Institute, Oregon
State University, karena struktur kimianya yang unik, flavonoids dapat
mendorong efek antioksidan, antiperadangan, dan pelindung sel.
Mengonsumsi makanan yang kaya flavonoid dikatakan dapat mengurangi
risiko penyakit jantung. Namun untuk mendapatkan manfaat tersebut,
pilihlah cokelat murni. Rata-rata cokelat murni mengandung sekitar 60
persen kakao, dan mengandung 536 mg flavonoid per 40 gr porsi. Konsumsi
80 mg flavonoid sehari dapat menurunkan tekanan darah.
5. Tidak buruk untuk gigi
Selama ini banyak yang menganggap cokelat bisa menyebabkan gigi
berlubang. Padahal, kenyataannya justru sebaliknya. Theobromine, molekul
organik yang terdapat pada kakao, ternyata dapat membantu menguatkan
enamel gigi, demikian menurut penelitian dari Tulane University.
Sayangnya, theobromine tidak terlalu bermanfaat dalam chocolate bar,
karena kandungan gula dan susunya akan menetralkan manfaatnya untuk gigi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar